Monday, 28 September 2015

Arti Pendidikan


Arti pendidikan

              Pendidikan adalah di mana awal mula manusia mengenal sesuatu entah itu baik ataupun buruk, contoh gampangnya " seorang bayi yg baru lahir hingga bisa berjalan itu membutuhkan proses" yaitu pendidikan oleh orang tuanya, bagaimana seorang ibu/ayah mengajari anak berjalan, mengucapkan beberapa angka,huruf, nama dll. selama pendidikan itu di lakukan dengan benar dan positif maka hakekat pendidikan itu sendiri akan tercapai dengan efisien.

              Dalam kesehariannya manusia sebenarnya sedang belajar menuju ke hal yang lebih baik, makanya selalu ada pepatah bilang " esok harus lebih baik dari hari ini", Pendidikan intern ( keluarga ) dampaknya sangat besar sekali bagi pertumbuhan, daya pikir anak, oleh sebab itu hal-hal buruk yang sering di lakukan orang tua di rumah ini biasanya akan di lakukan juga oleh seorang anak, misalnya orang tua sering mengeluarkan kata-kata kotor/kasar dalam kesehariannya, Pendidikan sosial ( lingkungan masyarakat ), masyarakat yang baik adalah masyarakat yang peduli dengan tumbuh kembang dan pola pikir anak di sekitar lingkungannya, oleh sebab itu tingkah laku dan pola hidup yang tidak baik itu juga berdampek sangat buruk bagi perkembangan si anak, misalnya : minum-minuman keras, ngomong yang jorok-jorok di depan anak, secara tidak langsung anak akan melakukan save memory, sebab untuk anak-anak pendidikan dasar, menengah dan keatas dominan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi terutama untuk melakukan hal-hal yang kurang baik, apa yang di lakukan sesorang dan itu di lihat si anak, sementara si anak sendiri belum pernah melakukan ia akan meniru yang di lakukan orang tersebut karena rasa ingin tahu dan penasaran tadi.

              Oleh sebab itu usahakan jangan melakukan perbuatan/hal-hal yang kurang baik di depan anak, apabila masyarakat berperan positif di dalam perkembangan anak di lingkungannya maka pendidikan anak di sekitar lingkungan tersebut akan menjadi lebih baik. Pendidikan formal ( sekolah ), dalam kesehariannya seorang anak menghabiskan waktu kuarng lebih 6 jam/hari di dalam kelas, dalam hal ini guru di tuntut berperan aktif dalam proses pelaksanaan pendidikan di dalam kelas, seorang guru harus sedapat mungkin mengemas pelajaran sebisa mungkin, semenarik mungkin, sehingga di dalam anak menerima materi pendidikan di dalam kelas tidak mudah bosan, dengan harapan tentunya seorang anak dapat mengaplikasikan di rumah tentang apa yang di dapatkannya di sekolah, guru sedapat mungkin mempelajarai karakter siswa, dan memperhatikan perkembangan anak didiknya seberapa besar cakupan materi yang akan di sampaikan,mampukah sebandingkah dengan daya tampung memori si anak..

Monday, 14 September 2015

Fokuskan Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak

Pada dasarnya karakter anak tidak hanya berdasarkan faktor bawaan individu, akan tetapi pendidikan di luar rumah juga sangat memiliki peranan yang sangat penting khusunya pengaruh bagi perkembangan pola pikir anak.

dalam artikel ini yang akan kita bahas adalah menitikberatkan pada kenakalan remaja masa kini. kenakalan remaja dapat di artikan sebagai sebuah prilaku yang melanggar peraturan dan norma yang berlaku di masyarakat yang dapat menyebabkan konflik baik dengan keluarganya sendiri maupun orang lain. Remaja cenderung melakukan pelanggaran - pelanggaran sosial yang kadang berujung pada perbuatan - perbuatan kriminal, misalnya di bidang sosial contohnya : vandalisme ( remaja yang sering iseng / mengganggu ) merusak harta benda, mencuri dll yang berakibat pada penggunaan Narkotika dan Obat-obatan terlarang.


Di bawah ini akan di jabarkan beberapa penyebab terjadinya prilaku yang menyimpang dari para remaja :

  1. Tidak berkembangnya hati nurani penanaman nilai ataupun moral untuk memutuskan hal benar maupun hal yang salah sehingga dapat menyebabkan remaja mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif.
  2. Adanya konflik-konflik frustasiyang tidak terpecahkan dan di simpan di dalam dirinya sendiri.
  3. Adanya kecemburuan sosial baik dalam keluarga maupun lingkungan sosial.
  4. Perasaan tidak terima, tidak terpenuhi kebutuhannya.
  5. Merasa di kekang kebebasannya.
  6. Sering terjadinya pertentangan antar orang tua denan anak.
oleh sebab itu sedapat mungkin kita memperhatikan dan menghindari hal tersebut di atas, karena memiliki dampak yang sangat buruk bagi tumbuh kembang, dan pola pikir si anak. Remaja kita dalam kehidupan sehari-harinya hidup dalam tiga pos yaitu keluarga, sekolah dan masampak yarakat,kondisi tiga pos tersebut memberikan dampak positif, maka perkembangan anak juga baik pula, namun sebaliknya apabila salah satu pos memberikan sebuah hal yang buruk lambat laun akan memberikan dampak yang buruk pula bagi si anak, oleh sebab itu kita harus menjaga keseimbangan antara tiga pos tersebut sehingga si anak tidak mudah terpengaruh pada hal - hal yang negatif. Orang tua, Guru, Lingkungan harus saling menjaga dan memperhatikan tumbuh kembang si anak,agar memberikan dampak yang positif pula kelak.

demikian mudah-mudahan bermanfaat.





Ironinya sebuah pendidikan 


Sangat penting kita memahami arti sebuah pendidikan, banyak kalangan masyarakat kelas atas, menengah, bawah mengartikan pendidikan adalah sebatas menulis,membaca,mendengarkan guru di sekolah, perlu kita pahami bahwa pendidikan itu adalah sebuah awal jalan perkenalan seorang anak pada kehidupan sosial, kita semua tau manusia tidak mungkin dapat hidup secara individu karena pada dasarnya manusia membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. oleh karena itu peran orang tualah yang sangat di tuntut dalam mengembangkan kepribadian dan potensi anak kelak. pendidikan dalam keluarga tidak hanya sebatas memberi contoh dan menerapkan pola hidup yang baik,akan tetapi peran orang tua dalam memperhatikan tumbuh kembang, sikap, sifat dan mental anak sangat di tuntut demi kelangsungan hidupnya kelak. Si anak mendapatkan pendidikan di sekolah kurang lebih 6 jam perharinya dan selebihnya adalah tugas kita selaku orang tua dalam melakukan pembinaan secara psikologi. Faktor gen,harta,jabatan orang tua bukanlah jaminan untuk berhasilnya sebuah pendidikan di dalam keluarga, yang tepenting adalah " adakah sedikit waktu kita untuk si anak?...

Jawabannya ada pada diri kita selaku Orang tua, oleh sebab itu pendidikan anak di usia dini di dalam keluarga perlu di perhatikan,materi tidak sepenuhnya jadi jaminan akan tetapi perhatian dan waktu mendampingi si anak dalam pendidikan itu jauh lebih efisien. contoh gampang saja misalnya " si anak sedang membaca buku,minimal kita luangkan sedikit saja untuk duduk di sebelahnya sambil memujinya, dan memberikan semangat untuk terus belajar agar pintar, tetapi jangan lupa pula kita selalu mengecek buku apa yang sedang di baca si anak? atau senangnya di baca buku apa?...sudahkah sesuai buku yang di bacanya dengan usianya yang sekarang? karena membaca buku yang tidak sesuai dengan usianya yang sekarang akan berdampak buruk bagi psikologi si anak, demikian juga ketika si anak sedang menonton televisi sebisa mungkin kita mendampingi si anak sesuai tidak dengan usiannya saat ini?...apalagi sekarang banyak sekali tejadi kasus perubahan karakter negativ setelah membaca/menonton acara tv yang tidak sesuai dengan usianya saat ini.

selain pendidikan di dalam keluarga sudah berjalan secara efisien, kita juga harus memperhatikan pendidikan di lingkungan sosialnya,misalnya kemana,dimana,dengan siapa si anak sedang bermain,apa yang sedang di lakukan sesuai tidak dengan yang di ajarkan di rumah, kadang ada anak secara psikologi di rumah melakukan hal-hal yang baik,akan tetapi ketika dia berubungan denga lingkungan sosial si anak ini tadi menjadi sangat liar...faktor apa yang menyebabkan demikian?...

1. Terkekangnya si anak dengan peraturan-peraturan yang di buat di rumah
2. Pencapaian target baik harus sesuai dengan yang di ajrkan oleh orang tua
3. Selalu memvonis anak ketika melakukan kesalahan
4. Mengungkit-ngungkit keslahan yang pernah di lakukan si anak
5. Mengucapkan kata - kata kasar tanpa sebab kepada si anak
6. Melakukan kekerasan terhadap si anak
7. Terlalu banyaknya masalah dalam keluarga yang di sebabkan oleh orang tua, bercerai dsb.

faktor - faktor tersebut di ataslah yang dapat memberikan dampak perubahan baik karakter maupun secara psikis. Anak seperti merasa bebas dan dapat berbuat semaunya tanpa memikirkan baik buruknya, atau justru si anak dapat menjadi pemurung karena mendapatkan beberapa tekanan yang tidak semestinya dia dapatkan. Anak usia dini sangat riskan melakukan hal-hal negatif karena pada anak usia dini rasa ingin tahu sangat besar, hal inilah yang menyebabkan sebagian besar remaja terjebak dalam sebuah masalah yang berdampak buruk bagi masa depannya, misalnya memakai narkoba, minum-minuman keras,mengakses situs porno dengan mudah.

oleh sebab itu kita selaku orang tua / guru di sekolah / masyarakat perlu sekali memperkenalkan pentingnya sebuah pendidikan di usia dini kepada para anak kita, peserta didik kita sehingga kelak mereka dapat menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat.

demikian celoteh ini,mudah-mudahan bermanfaat.



berikut gambar tokoh - tokoh pendidikan di indonesia