Friday, 18 March 2016

CARA MUDAH MERUBAH TAMPILAN LOGIN DAPODIK

BOSEN DENGAN TAMPILAN LOGIN DAPODIK BAWAAN DARI SERVER?..

           Terkadang kita begitu bosan begitu membahas tentang dapodik,apalagi tampilannya itu-itu saja...Bagaimana cara merubah tampilan login dapodik biar tidak membosankan?..biasanya kita menghadapitampilan login dapodik bawaan dari server yang itu-itu saja,sebetulnya kita bisa saja dengan mudah merubah tampilan loginnya agar tidak cepat bosan,tapi perlu di ingat..sobat blogger jangan kawatir karena merubah tampilan login dapodik ini tidak akan merusak atau mengganggu data-data yang sudah kita masukkan ke aplikasi dapodik walaupun data tersebut sudah kita sinkron, kita dapat dengan mudah merubahnya setiap saat kapanpun sesuai dengan keinginan kita.

berikut saya bagikan tipsnya :


  1. Pilih file foto/walpapper atau gambar lainnya dari komputer anda yang ingin anda jadikan sebagai tampilan login dapodik anda, sebagai contoh misalnya saya memilih gambar "BATMAN" seperti gambar di bawah ini

 setelah kita menentukan gambarnya, jangan lupa kita tentukan dulu ukuran foto/gambar yang akan kita edit, biasanya kita menggunakan ukuran 600x250 pxl / 500x275 pxl, karena gambar/foto yang melebihi ukuran tersebut tidak akan mampu di unggah sebagai pengganti tampilan login dapodik.




   
  2.      Bagaimana cara merubah ukuran gambar sebelum kita simpan menjadi tampilan login 
           dapodik?....
           berikut caranya :
  • Pilih gambar dari komputer /laptop anda,misalnya saya memilih gambar "BATMAN" seperti gambar di bawah ini

  • Setelah menentukan gambar silahkan  klik kanan,open with kemudian klik paint, seperti gambar di bawah ini

Setelah masuk ke halaman Paint silahkan rubah ukuran gambar,klik rezize, kemudian plih pixel, silahkan tulis angka 500 pada horizontalnya, vertikalnya secara otomatis akan menyesuaikan dengan ukuran horizontalnya


setelah ukuran sesuai dengan gambar di atas jangan lupa klik OK untuk menyimpannya, langkah berikutnya setelah gambar berhasil di simpan cari dimana anda menyimpan gamabr tersebut kemudian rename gambar yang anda simpan tadi dengan pendataan15-splash , jangan menggunakan tanda petik,koma atau tanda baca lainnya, ikuti seperti tulisan biru di atas. 

  • selanjutnya silahkan masuk ke local Disk C,klik Program file,kemudian klik dapodikdas,klik data web,klik App,pilih Web,kemudian klik resources,kemudian klik image, cari di urutan bawah ada file gambar bawaan dari server bernama pendaan15-spalsh yang merupakan gambar bawaan dari server...naahhh sekarang gambar itu kita movingkan/pindahkan dulu ke picture/lokal disk D.
  • Langkah selanjutnya cari gambar yang sudah anda edit tadi kemudian copi pastekan ke image yang ada pada resources tadi, tapi ingat ketika mengcopi pastekan gambar tadi non aktifkan dulu aplikasi dapodik anda dulu. 
  • setelah selesai silhkan refresh dulu laptop anda, kemudian silahkan buka aplikasi dapodik,,,anda akan melihat tampilan login dapodi anda telah berubah.
ni hasil punya saya : 



oke' selamat mencoba...













  

Sunday, 13 March 2016

KENALI GEJALA PENYAKIT JANTUNG

SERANGAN JANTUNG
                Serangan jantung, secara medis disebut infark miokard, adalah kondisi di mana pasokan darah menuju ke jantung terhambat. Ini adalah kondisi medis darurat yang biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol, dan unsur lainnya. Gangguan aliran darah ke jantung ini bisa merusak atau menghancurkan otot jantung dan bisa berakibat fatal.
Berikut ini adalah gejala yang mungkin muncul pada penderita serangan jantung.
  • Sesak napas.
  • Sakit atau nyeri di bagian dada.
  • Merasa lemah dan pusing.
  • Sangat gelisah atau cemas.
Hasil gambar untuk gambar orang terserang penyakit jantung               Hasil gambar untuk gambar jantung


Apakah Penyebab Terjadinya Serangan Jantung .... ?

   Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner) karena timbunan kolesterol berupa plak.
Plak yang retak akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah. Akhirnya, penggumpalan darah menghambat pasokan darah dan oksigen ke jantung melalui pembuluh koroner. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya serangan jantung. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, antara lain:
  • Merokok.
  • Diabetes.
  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
Pengobatan pada Serangan Jantung
            Serangan jantung adalah kondisi medis darurat yang harus ditangani secepatnya. Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda atau seseorang dicurigai mengalami serangan jantung.
Untuk penanganan pertama, segera konsumsi aspirin dengan dosis normal 300 mg, tapi sebelumnya pastikan bahwa penderita tidak alergi terhadap aspirin. Obat ini bisa membantu mengencerkan darah dan mengurangi risiko serangan jantung lebih lanjut.
Hasil gambar untuk gambar orang obesitasPengobatan yang diberikan pada penderita serangan jantung adalah obat-obatan untuk melarutkan gumpalan darah dan prosedur operasi untuk mengembalikan aliran darah menuju  jantung. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi penderita serangan jantung.
Serangan jantung yang parah atau terlambat ditangani bisa menyebabkan komplikasi yang serius dan bahkan berakibat pada kematian. Komplikasi yang terjadi bisa muncul segera setelah terjadinya serangan jantung. 
Untuk menentukan apakah seseorang mengalami serangan jantung atau tidak , biasanya akan muncul kombinasi dari beberapa gejala. Kondisi ini tidak tergantung kepada keparahan sakit dada yang dirasakan. Sakit dada yang dirasakan belum tentu terjadi pada semua orang yang merasakan sakit jantung. Kadang-kadang rasa sakitnya ringan dan disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Sebaliknya, tidak semua sakit dada adalah akibat serangan jantung.
Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner) karena timbunan kolesterol berupa plak.
Plak yang retak akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah. Akhirnya, penggumpalan darah menghambat pasokan darah dan oksigen ke jantung melalui pembuluh koroner. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya serangan jantung. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, antara lain:
  • Merokok.
  • Diabetes.
  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.

Pengobatan pada Serangan Jantung

Serangan jantung adalah kondisi medis darurat yang harus ditangani secepatnya. Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda atau seseorang dicurigai mengalami serangan jantung.
Untuk penanganan pertama, segera konsumsi aspirin dengan dosis normal 300 mg, tapi sebelumnya pastikan bahwa penderita tidak alergi terhadap aspirin. Obat ini bisa membantu mengencerkan darah dan mengurangi risiko serangan jantung lebih lanjut.
Pengobatan yang diberikan pada penderita serangan jantung adalah obat-obatan untuk melarutkan gumpalan darah dan prosedur operasi untuk mengembalikan aliran darah menuju  jantung. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi penderita serangan jantung.
Serangan jantung yang parah atau terlambat ditangani bisa menyebabkan komplikasi yang serius dan bahkan berakibat pada kematian. Komplikasi yang terjadi bisa muncul segera setelah terjadinya serangan jantung. 
Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat serangan jantung :
  • Gagal jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak bisa memompa darah ke tubuh secara efektif. Gagal jantung terjadi karena otot jantung telah rusak permanen akibat serangan jantung yang terjadi.
  • Aritmia. Kondisi ketika detak jantung menjadi tidak normal. Jantung berdegup makin kencang hingga akhirnya berhenti berdetak dan terjadi henti jantung atau cardiac arrest.
  • Syok kardiogenik. Kondisi ketika otot jantung rusak parah dan tidak bisa lagi memasok darah ke tubuh dengan baik. Hal ini menyebabkan fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik.
  • Jantung ruptur/retak. Kondisi ketika otot, dinding, atau katup jantung sudah retak.
  • Pasien penderita serangan jantung yang disertai komplikasi sering kali meninggal dunia sebelum mereka sampai di rumah sakit.

Pemulihan dan Peluang

Seseorang bisa kembali pulih dari serangan jantung tergantung kepada tingkat kerusakan otot jantung yang terjadi. Ada yang membutuhkan waktu beberapa bulan dan ada pula yang butuh waktu hanya beberapa minggu. Tujuan dari proses pemulihan yang dilakukan adalah:
Mengurangi risiko terulangnya serangan jantung. Hal ini bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup yang dilakukan pasien sendiri. Termasuk di antaranya perubahan menu makanan dan konsumsi obat-obatan.
Mengembalikan kebugaran fisik. Hal ini bertujuan agar Anda bisa kembali melakukan aktivitas sesuai kebutuhan Anda.
Sekitar 33 persen orang yang mengalami serangan jantung akan meninggal. Kematian sering kali terjadi sebelum pasien mencapai rumah sakit, atau dalam satu bulan setelah pasien mengalami serangan jantung. Apabila pasien berhasil bertahan selama sebulan setelahnya, kemungkinan besar mereka untuk bertahan hidup sangat bagus.
Peluang hidup seseorang yang pernah mendapatkan serangan jantung bergantung pada beberapa hal. Pertama adalah usia pasien. Apabila usia orang yang mengalami serangan jantung makin tua, kemungkinan terjadinya komplikasi akan bertambah.
Kedua, tingkat keparahan serangan jantung juga berpengaruh kepada peluang hidup seseorang. Yang paling utama adalah seberapa parah kerusakan otot jantung yang terjadi. Sedangkan yang ketiga, waktu yang dibutuhkan seseorang hingga dia mendapatkan pertolongan saat mengalami serangan jantung. Makin lama penanganan serangan jantung, maka peluang hidupnya akan makin berkurang.

Friday, 11 March 2016

SEREM!...ADA HANTU BERJALAN DI BLOG

BAGAIMANA CARANYA AGAR HANTU BETERBANGAN DI BLOG?


Ni ada sedikit tips cara membuat animasi hantunya :

<b:if cond='data:blog.url == data:blog.homepageUrl'>
<SCRIPT SRC='http://monozcore-project.googlecode.com/files/MonozCore_Halloween.js' type='text/JavaScript'/>
<SCRIPT type='Text/JavaScript'>
function JSFX_StartEffects()
{
    JSFX.AddGhost("https://lh6.googleusercontent.com/-SXwO9TSbVHw/Tss48oP8H7I/AAAAAAAAAfY/sFb02XmPRiQ/s144/ghost2_0.png");
    JSFX.AddGhost("https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgquEWAM66UUjbwoxzV8N1RTEMQ6fx48t9ygy82-rDc9X-4coWvyLh_zAuiMM0fIkTYskVQ-h5H85rHvew10qaqtrFbRlrXapEgl6d7GT8lc_MyJ9WzDXL3w4G-eGR4YXIl22EV97B77dkc/s800/ghost1.gif");
    JSFX.AddGhost("https://lh5.googleusercontent.com/-SpLc1VaANcs/Tss47hTjmuI/AAAAAAAAAfQ/Qb_ANbbx674/s144/ghost3_0.png");
}
window.onload = JSFX_StartEffects;
</SCRIPT>
</b:if>

caranya :


  1. Copi pastekan kode di atas, kemudian masuk ke blog anda
  2. Pilih template, kemudian klik edit HTML
  3. Cari kode </head>
  4. Copi pastekan kode tadi di atas kode </head>, kemudian klik simpan
Lihat hasilnya, seperti gambar di bawah ini!


Silahkan di coba..

Thursday, 10 March 2016

WASPADAI GEJALA PENYAKIT KANKER PADA ANAK-ANAK DARI MAKANAN & SNACK SIAP SAJI

MACAM-MACAM KANKER PADA ANAK-ANAK

             Sebelum kita bahas panjang lebar, saya akan sedikit bercerita tentang pentingngya memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak kita, baik pola makan, pertumbuhan tubuh dan sebagainya, pengalaman...anak saya yang pertama dulu waktu berusia sekitar 6 bulan nafsu makannya mulai berkurang, sering rewel dan kadang-kadang mengalami demam, yang membuat tanda tanya besar munculnya benjolan di leher sebelah kiri....ya...kira-kira sebesar kelingkinglah...ternyata setelah di periksakan ke dokter spesialis anak, anak saya terkena gejala" Kelenjar Getah Bening". Kita tentunya selaku orang tua panik dong...mengetahui anak kita kena gejala demikian..akhirnya selama 6 bulan melakukan terapi,setelah hasilnay di tes di laboratorium hasilnya negatif...kelenjar getah beningnya alhamdulillah hilang...

Ternyata, faktor utama penyebab kelenjar getah bening adalah si ibu ketika sedang mengandung terlalu banyak mengkonsumsi makanan siap saji......sepelekan,tapi berakibat fatal.

Hasil gambar untuk gambar anak leukemiaHasil gambar untuk gambar anak leukemia

1. LEUKEMIA (KANKER DARAH)

             Leukemia atau kaknker darah merupakan penyakit kaker yang paling banyak di derita oleh anak, terutama anak di bawah umur 16 tahun, jumlahnya kira-kira 30% dari seluruh penyakit kanker pada anak...cukup besar kannn..., perlu kita ketahui, penderita leukemia tertinggi adalah mulai dari anak usia 3-6 tahun.

gejala-gejala yang perlu kita perhatikan adalah :

  1. Pucat di barengi lesu atau lema, pada umumnya kondisi ini berkaitan dengan nafsu makan yang berkurang.
  2. Demam yang tidak jelas penyebabnya
  3. Pendarahan yang tidak normal, sering terjadi pada kulit
  4. Permukaan kulit tampak biru kehitaman atau lebam, padahal sebelumnya tidak pernah terjatuh ataupun terbentur
  5. Terasa nyeri pada anggota gerak ( Tulang )
  6. Perut terasa keras dan membengkak
  7. Kelenjar getah bening bangkak/membesar 
  8. Rambut secara perlahan mulai rontok dari kulit kepala


Hasil gambar untuk gambar anak leukemia


Wednesday, 9 March 2016

WASPADAI KANKER PADA ORGAN INTIM WANITA

1. KANKER INDUNG TELUR 

APA PENYEBAB KANKER PADA ORGAN INTIM WANITA?

           Organ Kelamin wanita meliputi indung telur (Ovarium), saluran telur (Tuba Valopii) dan rahim (Uterus). Rahim merupak tempat berkembangnya janin, sedangkan untuk janin sendiri di bagi menjadi dua bagian, yaitu : badan rahim (korpus) dan leher rahim (Serviks). Ketika bayi lahir, bayi di dalam rahim akan melewati saluran leher rahim dan vagina. 


Indung telur (Ovarium) adalah kelenjar yang berfungsi menghasilkansel telur dan hormon kelamin. Tumor atau kanker yang tumbuh di dalam organ ini dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu tumor jinak dan tumor ganas.

Tumor jinak pada ovarium banyak yang tidak menimbulkan gejala dan tanda, terutam tumor ovarium yang kecil. Sebagian tanda dan gejala merupakan akibat dari pertumbuhan, aktivitas hormonal, atau akibat dari    komplikasi-komplikasi tumor tersebut. Akibat adanya tumor di dalam perut bagian bawah ini biasanya dapat mengakibatkan benjolan di bagian bawah perut., Sedangkan tekanan-tekanan terhadap alat-alat sekitar oleh besarnya tumor/posisinya di di dalam perut tentunya akan mengakibatkan gangguan pada organ tubuh di sekitar tumor tersebut. Pada umumnya tumor jinak ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika tumor tersebut mengeluarkan hormon, misalnya pada tumor sel granulosa,itu biasanya yang dapat mengakibatkan granulosa (haid yang berlebihan). 

           Penderita kanker indung telur, umumnya telah berusia 50 tahun ke atas, kanker ini biasanya menyerang wanita yang mengalami menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun,...hayo mbak-mbaknya ada ngak yang haid pertamanya di bawah usia 12 tahun...? kemudian jarang di derita oleh wanita yang mempunyai banyak anak.
Tai ingat, faktor keturunan juga memegang peranan yang sangat penting muncunya kaknker indung telur, seorang wanita beresiko tinggi terkena kanker ini jika ada dua atau lebih anggota keluarga tingkat pertama yang menderita kaknker indung telur, hal ini juga dapat terjadi pada kanker usus besar dan kanker payudara.

Kanker ovarium
             Kanker ovarium menjadi kanker kedelapan yang paling umum terjadi pada wanita, sekaligus menduduki peringkat kelima sebagai penyebab kematian wanita akibat kanker.

         Kanker ovarium merupakan 'silent killer', yang berarti gejalanya seringkali tidak muncul pada stadium awal perkembangannya. Gejala kanker ovarium seringkali baru ditemukan pada stadium selanjutnya dimana pada saat itu kanker ovarium sudah sulit disembuhkan. Seandainya pun disertai dengan gejala awal, seperti masalah kencing, sakit perut atau kembung, gejala-gejala ini juga seringkali disangka sebagai gejala penyakit lain dan diabaikan.

Gejala Kanker Ovarium

         Gejala kanker ovarium yang paling umum adalah buncit atau kembung di perut, perasaan tertekan atau nyeri di daerah panggul, sakit perut, gangguan makan atau perasaan penuh pada perut, dan gejala kencing seperti sering buang air kecil atau kandung kemih yang selalu terasa berisi. Gejala lainnya dari kanker ovarium, antara lain sembelit, nyeri saat berhubungan badan, perubahan siklus menstruasi atau perdarahan diantara 2 periode menstruasi,sakit punggung, dan lemah. Namun bagaimanapun juga, gejala-gejala ini terbilang masih umum, dan kadangkala disebabkan karena gangguan kesehatan lain yang tidak berbahaya ketimbang kanker ovarium, sehingga banyak yang mengabaikannya. Jika pada saat ini Anda mengalami gejala-gejala seperti diatas, ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan:
  • Jika sering sembelit namun dalam waktu yang singkat, dan sembelit Anda sembuh sendiri atau sembuh dengan obat, maka mungkin itu bukan kanker ovarium. Kemungkinan kanker ovarium adalah jika sembelit terjadi lebih lama dari biasanya dan tidak sembuh setelah meminum obat-obat biasa.
  • Jika merasa kembung/buncit setiap kali setelah makan makanan tertentu dan kemudian hilang, besar kemungkinan ini tidak terkait dengan kanker ovarium.
  • Jika sembelit, sakit perut atau panggul sudah berlangsung lebih dari seminggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Tipe Kanker Ovarium
Teridentifikasi lebih dari 30 tipe dan subtipe kanker ovarium pada wanita. Tapi sebagian besar para ahli mengelompokkannya dalam satu dari 3 kategori:
  • Tumor epitel. Berasal dari sel-sel epitel atau permukaan yang melapisi ovarium. Tipe ini yang paling umum, sekitar 90% dari seluruh kanker ovarium.
  • Tumor sel germinal. Berasal dari sel-sel ovarium yang akhirnya menjadi telur. Biasanya terjadi pada remaja dan dewasa muda. Tumor yang sering dapat disembuhkan ini mengisi sekitar 3% dari seluruh kasus kanker ovarium di negara-negara berkembang.
  • Sex cord-stromal tumors. Mengisi sekitar 5% dari seluruh kanker ovarium. Berasal dari sel-sel yang berubah menjadi jaringan ikat di dalam ovarium.

Penyebab Kanker Ovarium

Penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui. Para ahli menganalisa beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita untuk terkena kanker ovarium, meski para ahli ini sendiri belum menemukan alasan faktor-faktor risiko tersebut bisa meningkatkan risiko kanker ovarium. Faktor-faktor risiko tersebut adalah:

Berusia lebih dari 50 tahun. Wanita yang berusia lebih dari 50 tahun lebih berisiko dari wanita usia di bawahnya. Sebagian besar kanker ovarium berkembang setelah menopause. Para ahli berspekulasi bahwa perubahan tingkat hormonlah yang menjadi pemicunya, ditambah para wanita yang sudah tua telah mengalami siklus ovulasi yang banyak sepanjang hidup mereka. Memang kasus wanita dibawah usia 40 tahun yang terkena kanker ovarium cukup jarang, tapi ingatlah bahwa kanker ovarium tidak mengenal batasan usia.

Obesitas atau kelebihan berat badan. Wanita yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) 30 atau lebih, maka lebih berisko. Ada sebuah teori, bahwa sel lemak mengandung estrogen lebih banyak dari sel-sel lain, meskipun belum diketahui bagaimana peningkatan estrogen ini memainkan peran dalam hal ini.

Belum pernah hamil, atau hamil pertama pada saat berusia lanjut. Wanita yang belum pernah melahirkan memiliki risiko yang lebih tinggi dari yang pernah melahirkan. Dan risiko akan semakin turun setiap kali hamil.

Tidak menyusui. Wanita yang tidak menyusui lebih berisiko daripada wanita yang menyusui.

Penggunaan obat kesuburan. Menggunakan obat kesuburan Clomid dalam kurun waktu lebih dari satu tahun akan meningkatkan risiko kanker ovarium.

Terapi penggantian hormon estrogen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjalani terapi penggantian estrogen pasca menopause mengalami peningkatan risiko kanker ovarium, terutama jika menggunakan estrogen tunggal (tanpa progesteron) selama 5 tahun atau lebih.

Genetik. Ada keluarga yang pernah terkena kanker ovarium, payudara atau kanker usus besar akan meningkatkan risiko kanker ovarium. Penelitian menyebutkan bahwa 10% dari kanker ovarium memiliki kecenderungan warisan dari keluarga. Risiko akan semakin meningkat jika semakin banyak keluarga yang terkena kanker ovarium.

Mutasi gen. Ada keluarga yang terkena kanker dari mutasi (perubahan) gen, misalnya BRCA1 dan BRCA2, juga akan meningkatkan risiko kanker ovarium dan kanker payudara. Mutasi gen yang meningkatkan risiko kanker usus besar, juga dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

Kanker payudara. Jika Anda menderita kanker payudara, maka kemungkinan untuk terkena kanker ovarium lebih besar.

Diet tinggi daging. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang diet rendah lemak atau diet tinggi sayuran memiliki risiko kanker ovarium yang lebih rendah dibandingkan mereka yang diet tinggi lemak (khususnya lemak hewan) dan rendah sayuran.

Kebiasaan merokok dan alkohol. Kedua kebiasaan ini akan meningkatkan risiko tumor ovarium epitel.
Mengungkapkan faktor risiko kanker ovarium tidaklah semudah penyakit jantung atau kanker payudara, karena penyakit ini belum lama diteliti secara intensif.

Diagnosis Kanker Ovarium
Dengan rutin memeriksakan panggul, keberadaan tumor atau pembesaran pada ovarium akan diketahui, meskipun tumor kecil bisa saja tidak terdeteksi dengan pemeriksaan ini. Pemeriksaan pencitraan seperti USG transvaginal dapat mendeteksi adanya kelainan.

Ketika tumor kecil mungkin tidak terdeteksi dengan USG, dokter mungkin juga akan melakukan teknik pencitraan lain seperti CT (computed tomography), MRI (magnetic resonance imaging) atau PET (positron emission tomography) Scan. Semuanya akan memberikan gambar panggul dan organ reproduksi.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes darah, yang disebut sebagai CA-125, yang menunjukkan kadar protein marker, yang mana peningkatannya dapat mengindikasikan kanker ovarium. Namun tes ini juga belum tentu akurat karena ada beberapa kondisi lain yang juga bisa meningkatkan kadar CA-125. Dan juga bisa seorang wanita yang sudah terkena kanker ovarium namun kadar CA-125 nya masih normal.

Kanker ovarium baru bisa didiagnosis secara pasti dengan melihat potongan/sampel tumor ovarium dengan mikroskop. Untuk mendapatkan jaringan ovarium yang abnormal, dokter akan melakukan laparoskopi untuk melihat ke dalam abdomen dan panggul dengan semacam tabung panjang yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui sayatan kecil di perut atau panggul. Atau dengan melakukan pembedahan terbuka.

Pengobatan Kanker Ovarium

Pengobatan untuk kanker ovarium terdiri dari operasi, kemoterapi dan terapi radiasi. Terkadang dokter menerapkan dua atau tiga metode ini untuk mengobati kanker ovarium.

Pembedahan mungkin dilakukan untuk menentukan stadium kanker dan mengangkat tumor sebanyak mungkin. Jumlah operasi akan tergantung dari stadium kanker dan kesehatan Anda.

Jika Anda di usia subur, dan terkena kanker ovarium stadium awal, dokter mungkin akan mampu mengobatinya dengan tanpa mengangkat rahim atau ovarium.

Untuk kanker ovarium epitel, kemoterapi melalui intravena biasanya terdiri dari kombinasi obat yang diberikan dalam 6 siklus, yang setiap siklus adalah sekitar 3-4 minggu. Pilihan lainnya yaitu kemoterapi intraperitoneal (IP), diberikan melalui selang tipis yang ditempatkan di dalam perut.

Terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker ovarium disebut sebagai radiasi sinar eksternal (external beam radiation). Sebuah mesin (dari luar tubuh) memancarkan radiasi ke daerah yang terserang kanker. Interval penyinaran akan tergantung dari tipe dan stadium kanker ovarium.

Hal yang Perlu Diingat

Sebuah statistik dari American Cancer Society menunjukkan bahwa sekitar 3 dari 4 wanita dengan kanker ovarium hanya bertahan hidup sekitar 1 tahun sejak didiagnosis. Hampir setengah (46%) wanita dengan kanker ovarium masih hidup setidaknya hingga 5 tahun setelah didiagnosis.

Beberapa poin terkait kanker ovarium yang perlu Anda ingat dan antisipasi, yaitu:
  • Pelajari faktor-faktor risiko kanker ovarium, dan cari tahu apakah Anda berada di posisi salah satu faktor risiko tersebut.
  • Pelajari riwayat medis keluarga Anda. Jika keluarga Anda memiliki riwayat kanker payudara, kanker ovarium atau kanker usus besar, segeralah berkonsultasi ke dokter, mungkin Anda perlu tes genetik.
  • Ketahui gejala yang berhubungan dengan kanker ovarium. Jika Anda mengalami gejala-gejalanya selama lebih dari satu minggu, periksakan ke dokter.
  • Rutinlah memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan panggul. Hal ini sangat penting bagi wanita menopause atau yang memiliki faktor risiko kanker ovarium.
  • Jaga berat badan Anda (IMT kurang dari 25). Gunakan kalkulator pengukur IMT Medkes.
  • Diet makanan sehat, dan banyak sayuran. Jangan konsumsi lemak jenuh.